Senin, 15 Desember 2014

Home » » Layaknya Salmon, Ikan Lundu Juga Bermigrasi

Layaknya Salmon, Ikan Lundu Juga Bermigrasi

Saya selalu terpesona ketika melihat koloni ikan ini berkumpul menyusuri anak sungai atau kali. Persis seperti sekumpulan lebah. Begitu banyak jumlahnya. Pemandangan itu biasanya terlihat ketika memasuki musim penghujan. Saat butir-butir hujan membuat volume air sungai menjadi lebih tinggi, ikan ini akan melawan arus, meninggalkan habibatnya di muara dan menuju sungai. Koloni ikan itu biasanya akan nampak ketika sore atau malam hari, karena saat ini ikan lundu akan berenang di permukaan.

Awalnya saya tidak mengerti prilaku ikan yang tergolong dalam marga Mystus. Kenapa setiap musim hujan ikan ini melawan arus menuju hulu sungai. Ternyata lundu yang memiliki nama lain ikan kating ini juga bermigrasi sama seperti ikan salmon. Layaknya salmon yang bermigrasi dari laut menuju sungai, lundu bermigrasi dari muara ke sungai. Tujuannya tak lain untuk berkembang biak. Lundu menyusuri sungai untuk menetaskan telur-telurnya. Sungai relative lebih aman bagi kebelangsungan telur dan anak lundu daripada di muara.
   
Mungkin migrasi ikan lundu tak se-ektream salmon yang harus memanjat sungai, melewati celah-celah batu yang menajak menuju hulu. Menghadapi bahaya dari serangan predator seperti beruang atau lainnya. Tapi pada dasarnya ikan yang diyakini berasal dari wilayah Asia Selatan dan Tenggara ini juga menghadapi resiko juga tak kalah berbahaya. Selain menghadapi predator di alamnya, lundu juga harus menghadapi faktor berbahaya lainnya, yakni: manusia. Ketika di musim hujan saat koloni lundu menyusuri anak sungai bermunculan para pemancing dadakan.

Selain menghadapi resiko tersangkut kail pancing, koloni ini yang baru saja singgah menuju sungai ini juga harus menghadapi resiko dijaring. Kadang saya melihat satu karung penuh kadang terisi ikan lundu dari hasil menjaring. Tak terbayang berapa banyak jumlah ikan yang tertangkap. Andai ikan tersebut sudah sempat bertelur mungkin tidak jadi masalah, tapi bagaimana jika ikan yang tertangkap itu belum sempat bertelur. Lambat laun populasi ikan ini pasti akan semakin berkurang.

Selain itu, anomali cuaca ternyata ternyata membuat ikan lundu terus berkurang. Ditambah penyusutan hutan bakau yang turut berpengaruh jumlah populasi ikan ini. Saya tidak ingin populasi ikan lundu di tempat tinggal saya berkurang, seperti yang terjadi di Desa Muara Baru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kab. Karawang.

Di beberapa daerah memang ikan ini banyak diolah menjadi aneka kuliner. Bahkan ada juga yang mengolahnya menjadi pakan ternak. Faktor ini tentunya akan meningkatkan konsumsi dan usaha penangkapan ikan lundu itu sendiri. Meski demikian, saya pikir tidak masalah selama kita menjaga habitat dan keberlangsungan ikan untuk berkembang biak dengan memberikan kesempatan untuk ikan ini bertelur.
Share this article :

+ komentar + 1 comment

21 November 2018 pukul 21.44

pingback daftar sbobet
pingback agen bola
pingback detiksport
pingback judi bola

Terimakasih Dea Rebbers atas Komentarnya di Layaknya Salmon, Ikan Lundu Juga Bermigrasi

Posting Komentar